Cara Menentukan Judul
Skripsi, Tesis, Disertasi, Tugas Akhir, Tugas Khusus dan Penulisan Karya Ilmiah
Lainny
Latar belakang saya
menulis artikel ini adalah karena masih banyaknya teman saya yang kebingungan
dalam pengerjaan karya ilmiah mereka, tentunya juga banyak yang tidak saya
kenal lainnya yang kebingungan dalam hal ini. Loh… Apa hubungannya dengan judul
karya ilmiah. Pengerjaan karya imiah sangat berhubungan dengan penulisan karya
ilmiah, buktinya, bagaimana kita bisa menulis karya ilmiah sedangkan karya
ilmiahnya saja belum selesai. Pengerjaan karya ilmiah seringkali terjegal
ditengah-tengah pengerjaan karena penentuan judul yang tidak tepat sehingga
menggangu penulisan karya imiah, baik skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir,
tugas khusus itu .
Ada beberapa metode bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi,
tugas akhir, tugas khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Cara-cara
tersebut adalah :
1.
Sesuaikan judul dengan
basic interest/kesukaan
·
Perlu diketahui kenapa
saya memberikan poin pertama untuk sesuaikan judul dengan basic interest adalah
ketika kita berbuat atau melakukan sesuatu akan terdorong oleh minat yang kuat.
Minat ini terbangun atas adanya dorongan mental dari dalam diri kita.Bagaimana
kita bisa menjadi MAU untuk mengerjakan sesuatu jika kita saja tidak suka. Yang
ada jika ini dipaksakan adalah hanya pengerjaan setengah hati. Totalitas Anda
akan terhambat. Terkadang juga orang tidak berani melakukan sesuatu karena
tidak mengakui bahwa kita mempunyai kekuatan tersembunyi dalam diri kita
masing-masing, kekuatan yang membuat kita mau dan berani mengambil tindakan.
Tidak hanya dalam angan angan. Yang mendasari adalah bagaimana sudut pandang
kita terhadap sesuatu.
Contohnya, jika Anda adalah seorang owner bisnis.
Perintahkan kepada karyawan Anda untuk bersih-bersih 3 kali lebih bersih dari
hari sebelumnya dan informasikan bahwa besok Akan Ada presiden akan datang ke
tempat kerja Anda untuk melakukan tinjauan.
Bisa dipastikan bahwa hasil akan lebih bersih (baik) daripada hari sebelumnya.
Inilah yang saya maksud dengan kekuatan tersembunyi di dalam diri kita,
terkadang memang kita malas karena tidak ada alasan kuat yang mendasari kita
untuk melakukan sesuatu. Dan bayangkan juga ketika besok adalah ujian, pastinya
Anda mau tidak mau harus belajar demi meraih nilai yang anda impikan.
Yang saya maksud di sini adalah sebenarnya kita mampu, hanya saja kita perlu
untuk menyadari bahwa kita memang mampu.
Dengan menentukan judul sesuai dengan kesukaan Anda, ini akan menambah gain
interest atau alasan melakukan sesuatu dan bertanggungjawab nantinya terhadap
judul yang anda tentukan dengan mengerjakan karya ilmiah.
2.
Sesuaikan dengan
kemampuan
·
Hal ini lebih kepada
saat Anda mengerjakan project Anda dan menjadikannya mejadi karya ilmiah.
Ketika Anda menjadi pembicara dalam sebuah presentasi dapat dipastikan bahwa
apa yang Anda ungkapkan tidak lebih dari 70 persen dari kemampuan Anda. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan apa yang Anda bisa dapat memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap karya tulis yang sedang atau akan Anda buat,
akan riskan jadinya jika Anda menentukan sebuah judul karya ilmiah padahal Anda
tidak punya kemampuan terhadap apa yang Anda kerjakan. Banyak waktu Anda akan
terbuang percuma untuk mendapatkan informasi terhadap materi judul yang akan
Anda buat jika tidak mempunyai basic kemampuan dalam terhadap materi judul.
Anda akan belajar mulai dari awl dan inilah yang saya anggap riskan. Untuk
memahami materi tidak semudah membalikkan telapak tanga, butuh waktu, tenaga dan
materi yang banyak. Dan pastinya akan menghambat Anda dalam pembuatan karya
ilmiah walaupun ini bisa ditutupi dengan penggalian informasi melalui
referensi, tetap saja akan mengganggu hasil dari karya ilmiah yang Anda buat.
Di sini saya berusaha menyadarkan Anda bahwa judul yang berkualitas dengan
materi yang berkualitas tidak bisa didaopatkan dari referensi saja. Ini
melibatkan Anda dalam menemukan sesuatu yag baru, tidak ditemui sebelumnya
diluar karya ilmiah Anda. Yang ada adalah referensi adalah dasar pemahaman
materi, bukan hasil temuan yang Anda buat. Kita harus paham bahwa karya ilmiah
bertujuan untuk menemukan hasil temuan baru dari hasil penelitian/karya ilmiah
yang dibuat. Bukan hanya mengaplikasikan materi atau referensi yang sudah ada
saja. Terasa tidak ada yang spesial jika tidak ada perubahan dari masa-ke masa
terhadap karya tulis.
3.
Simulasikan hasil judul
sementara dengan kebutuhan masyarakat
·
Mensimulasikan materi
judul yang Anda buat merupakan salah satu syarat untuk mencapai hasil temuan
dari karya tulis yang berbobot. Apa gunanya jika karya tulis yang kita buat
jika hanya memenuhi kewajiban untuk membuat skripsi atau tugas akhir saja tanpa
ada kontribusi nyata terhadap perubahan masyarakat atau membantu masyarakat
untuk melakukan sesuatu dengan lebih mudah. Hanya menjadi kertas berisi materi
dan bukan aplikasi nyata kepada masyarakat menjadikan karya tulis kita sebagai
sebuah buku tidak bermakana pada kehidupan masyarakat kita. Padahal makna
membuat karya tulis adalah karena alasan agar kita dapat bekerja untuk
masyarakat dan juga bisa mendapatkan materi(pekerjaan) darinya. Jika masyarakat
tidak butuh, bagaimana hal ini akan tercapai. Mensimulasikan karya tulis
tersebut bisa kita lakukan dengan cara analisa SWOT, 5W+H, AIDA, Questioner,
bertanya langsung ke masyarakat dan lainnya yang mendukung pencapaian sebuah
informasi tentang kebutuhan masyarakat. Dan pastikan hasil dari penelitian ini
mempunyai data yang valid agar Anda bisa berbuat lebih terhadap temuan Anda
dengan karya tulis. Penelitian disini tidak harus muluk-muluk, secukupnya saja,
perlu diingat bahwa inti penelitian yang Anda buat dalam mensimulasikan adalah
kebutuhan masyarakat untuk bahan judul yang Anda buat.
4.
Cari referensi yang
mendukung
·
Referensi ini sebenarnya
adalah langkah kedua dalam menetukan judul setelah Anda yakin bahwa judul yang
dibuat telah mantap. Referensi ini dilakukan untuk menunjang karya ilmiah
hingga penulisannya. Tidak mungkin kita menulis karya ilmiah hanya hasil
temuannya saja tanpa ada dasar materi. Demikian juga judul yang kita buat
mungkin sudah ada yang pakai, kan gak OK klu judul sama ketika kita meakukan
pencaria di google. Oleh sebab itu lakukan perbandingan dengan melakukan
pencarian referensi. Anda bisa mencari refernsi di :
·
Karya ilmiah sejenis
·
·
Ini adalah cara paling
gampang untuk mencari judul karya tulis ilmiah. Caranya adalah dengan cara
melihat pada bagian saran. Dan kalau sudah ya tinggal jadikan saran tersebut
menjadi judul. Saran adalah sarana karya tulis ilmiah agar ada perubahan lebih
baik terhadap karya tulis setelahnya dalam materi sejenis. Kita tidak perlu
repot-repot untuk mencari judul karya tulis jika sudah ada judul dengan mater
yang sama, selanjutnya hasil saran yang ada sesuaikan dengan judul Anda, ya
jangan memakai judul yang sama minimal sudah berganti muka, materi sudah cukup
mewakili tingggal melakukan penelitian untuk mendapatkan temuan dari saran.
Mudah kan…
·
Internet
·
Pencarian di internet
memang lumrah adanya, tetapi jangan terkena imbasnya dengan copy paste saja
materi yang ada di internet. Pelajari dan simpulkan, itu yang benar. Pencarian
materi diinternet saya sarankan untuk mengunjungi situs berikut ini
·
Perpustakaan online
·
Google.book.com
·
Google.com
: search engine utama, gunakan kunci pencarian signifikan
(pahami kunci-kunci pencariannya). Kunci yang bagus adalah :
1.
“Daftar Judul skripsi”
dan karya ilmiah
2.
Skripsi online
3.
Thesis filetype:pdf
4.
“Skripsi” filetype:doc
5.
“Pilihan judul skripsi”
populer
6.
“Nama judul”
filetype:pdf
7.
Daftar “Tugas
Akhir”|TA|”Tugas khusus”|skripsi|tesis
8.
Data judul Tugas akhir
filetype:xls
9.
Penelitian Tugas Akhir
10.
Karya tulis imiah
11.
dll
·
Amazon.com
: difungsikan untuk mencari data-data buku yang dicantumkan.
·
Yahoo.com
: search engine yang juga mejadi rujukan
·
Website universitas yang
kompeten, kabar baiknya adalah di setiap website resmi kampus menginputkan
data-data dari skripsi, tugas khusus, tugas akhir yang sudah, sedang dan akan
dibuat oleh para mahasiswanya.
·
Buku
·
Dengan sokongan materi
yang cukup berarti akan memudahkan Anda dalam menulis karya ilmiah nantinya.
Buku adalah pasokan materi yang paling diakui keabsahannya. Kalau internet
masih banyak data kurang sesuai karena perubahan yang ada sangat cepat. Cari
buku-buku tingkat internasional sehingga derajad kualitas materi diakui,
kalaupun dari lokal Indonesia cari penerbit yang menjadi rujukan materi dari
apa yang Anda pakai (biasanya dipakai dosen atau pengajar juga diakui
praktisi). Buku menjadi referensi kuat karena sifatnya yang dihasilkan dari
penelitian panjang oleh penulisnya sehingga memperkuat argument Anda dalam
pembuatan materi karya ilmiah. Adapun buku-buku yang seringkali mejadi rujukan
adalah keluaran dari penerbit sebagai berikut:
• Oreilly
• Wiley
• Syngres
• Pearson Education
• McGraw-Hill
• Prentice-Hall
• John Wiley & Sons
• Academic Press
• Addison- Wesley Professional
• Macmillan College Publishing Company
• Springer
• Cambridge University Press,
• MIT Press,
• dan lain sebagainya
·
Majalah/surat kabar
·
Majalah atau surat kabar
adalah cerminan dari keadaan masyarakat pada jamannya. Kita bisa menggali
informasi tentang materi judul karya tulis kita dari sini. Tentukan dan
sesuaikan materi dari judul Anda dengan majalah atau surat kabar yang
berkaitan. Banyak praktisi yang mengeluarkan pendapat disini. Kontribus surat
kabar adalah pada artikel yang valid karena data yang ada adalah berdasar pada
keadaan lingkungan masyarakat.
·
TV
·
TV menjadi bahan
pencarian informasi yang menyenangkan daripada yang lainnya. Melalui TV kita
mencari informasi sekaligus menikmati layar kaca asal tidak infotainment aja.
Ha ha ha…
5.
Sharing dosen, teman,
kolega dan lainnya
·
Dalam sharing ini Anda
akan mendapatkan saran dan kritik dalam pengambilan keputusan menentukan judul.
Dengan sharing Anda mengetahui kekurangan, kelemahan, kekuatan dan kelebihan
dari judul yang Anda buat dari sumber lain yang kompeten, dianggap kompeten
karena orang-orang yang mejadi sumber sharing adalah orang-orang yang
mengetahui materi dalam judul yang Anda buat dan perilaku diri Anda sendiri.
a. Dosen
Orang paling kompeten untuk sharing adalah dosen, karena dosen adalah orang
yang menggeluti dunia edukasi sejak lama, jauh sebelum Anda memahami materi
perkuliahan. Dosen memahami materi dan serangkaian proses yang akan Anda
lakukan ketika menentukan sebuah judul karya tulis. Dengan demikian saran
mereka lebih memiliki dampak terhadap judul Anda. Kebijakan-kebijakan yang
dibuat seorang dosen ketika Anda melakukan sharing adalah hasil analisa
peristiwa sebelum-sebelumnya dan termasuk materi yang akan Anda tentukan. Dosen
tahu betul bagaimana membuat saran kepada Anda, tak dapat dipungkiri bahwa
dosen memang rujukan utama dalam hal ini.
b. Teman
Kebanyakan dari makhluk sosial seperti manusia adalah bergantung pada komunitas
di sekitarnya. Teman bisa memberikan saran dengan melihat pribadi Anda,
memandang Anda sebagai bagian darinya. Teman adalah orang yang tahu bagaimana
Anda dalam melakukan sesuatu dan bertindak terhadap sesuatu. Dengan demikian
saran yang didapatkan dari seorang teman adalah murni dari analisa mereka
terhadap kemampuan, tingkah laku, cara berpikir dan berperilaku Anda sehingga
saran ini lebih kepada bagaimana diri Anda akan berbuat demi terlaksananya
karya ilmiah. Ditambah lagi dengan kemampuan teman Anda terhadap materi judul
yang Anda buat merupakan syarat khusus agar saran ini sesuai dengan kebutuhan
dari harapan saran yang anda minta.
6.
Do It
·
Ironis memang, sekarang
ini banyak orang kebingungan tentang apa yang harus dilakukan. Sharing sudah,
simulasi sudah, cari refensi sudah, tapi yang kurang mengenakkan adalah
seringkali kita merasa masih kurang dan kurang, akhirnya tidak mendapatkan
apa-apa. Mulailah bertindak sedikit demi sedikit untuk judul Anda, tidak harus
sempurna. Dan pada prosesnya nanti Anda akan mengerti bagaimana harus bertindak
dan judul Anda sudah pasti selesai/ditentukan dengan mudah, tidak mungkin
secara ceroboh Anda melakukan hal ini bukan, so bertindaklah sekarang juga untuk
judul Anda.Sekarang saya akan identifikasi bagaimana melakukan bahwa Penelitian
Tugas Akhir Itu Mudah. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan
yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian
akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah
kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum
bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan
(observasi, survey, dsb). Skripsi pada level S1 seharusnya didesain untuk
memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied (bisa diaplikasikan).
Mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup fokus ke masalah yang ada di sekitarnya
saja. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di lingkungan
kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang
kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya.
Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa
masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus
dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan. Masih agak bingung? Ok saya
coba jelaskan secara detail dan pelan-pelan bagaimana proses identifikasi
masalah ini. Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang
mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu
fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda
antara sesuatu dengan yang lain. Ketika kita mengambil topik penelitian untuk
membedakan raut muka mahasiswa yang lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak
uang, kita punya variabel “raut muka” dan variabel “keadaan keuangan”. Nah kita
ingin tahu hubungan dua variabel ini, maka jadilah itu sebuah masalah
penelitian .
Lha terus sumber masalahnya dari mana datangnya? Sumber masalah penelitian bisa
muncul dari tiga hal (Ranjit Kumar, 1996):
1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and
Problem)
Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia yang
bukan penelitian. Tapi juga jangan “saklek”, karena masalah manusia yang
tadinya bukan masalah penelitian bisa kita “goyang sedikit” menjadi masalah
penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu “kekurangan uang”. Ini
bisa kita “konversi” menjadi masalah penelitian misalnya menjadi:
- Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition system
- Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa
2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)
Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah
penelitian. Contoh, dosen-dosen saking sibuknya ternyata kesulitan menemukan
satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di universitas. Nah ini jadi masalah
penelitian, approachnya nanti kita bisa kembangkan satu aplikasi scheduling
dengan sedikit sistem pakar didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa
alternatif waktu meeting yang pas untuk semua. Masalah lain misalnya, sistem
informasi manajemen di universitas kita ada masalah. Nggak bisa online
bekerjanya dan nggak sesuai dengan business process sebenarnya yang dilakukan
oleh para staff dalam mengelola administrasi sekolah. Nah software dan sistem
ini kita perbaiki supaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Sistem parkir di Mal
yang tidak bisa mendeteksi mana area parkir yang kosong, bisa jadi masalah
penelitian yang menarik juga.
3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang
menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di perusahaan-perusahaan
ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah fenomena, untuk meningkatkan
traffic, misalnya bisa dengan memainkan bebrapa teknik supaya search engine mau
menengok situs kita, ini sering disebut dengan Search Engine Optimization. Nah
dari sini kita sudah dapat judul: “Mengembangkan situs portal traffic tinggi
dengan teknik Search Engine Optimization (SEO)”. Fenomena lain lagi, proses
pendeteksian golongan darah untuk skala besar (massal) misalnya untuk seluruh
mahasiswa universitas yang mencapai 5000 orang ternyata memakan waktu yang
sangat lama. Ini sebuah fenomena, kita beri solusi dengan software sistem yang
menggunakan beberapa teknik artificial intelligence yang memungkinkan
pendeteksian golongan darah ini. Sehingga 5000 orang bisa kita proses dalam
beberapa jam misalnya.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah
perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa
parameter dibawah (Ronny Kountur, 2007) (Moh. Nazir, 2003):
1. Menarik. Masalah yang menarik membuat kita termotivasi
untuk melakukan penelitian dengan serius.
2. Bermanfaat. Penelitian harus membawa manfaat baik untuk
ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan
manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam
skala besar (secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di
komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak
membawa manfaat kepada masyarakat.
3. Hal Yang Baru. Ini hal yang cukup penting dalam
penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan adalah hal baru, solusi yang
kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita komparasi dengan solusi lain,
bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb. Bisa juga kebaruan ini
diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada.
Hindari redundant research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan
oleh orang lain. Ya ini namanya nyontek alias plagiasi skripsi.
4. Dapat Diuji (Diukur). Ini biasanya hal yang terlupakan,
supaya proses penelitian kita sempurna, masalah penelitian beserta
variabel-variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara
empiris. Kalau kita melakukan penelitian korelasi, nah korelasi antara beberapa
variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa
parameter.
5. Dapat Dilaksanakan. Nah ini juga faktor penting. Masalah
yang bagus berkualitas, jadi lucu dan naif kalau akhirnya secara teknik
penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan
keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari research
impossible
6. Merupakan Masalah Yang Penting. Ini agak sulit
mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa jangan sampai melakukan
penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.
7. Tidak Melanggar Etika. Yang terakhir adalah masalah etika.
Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus
dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus
dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam
pengambilan data maupun pengolahan data.
Bagaimana, sudah ada bayangan kira-kira masalah apa yang akan diteliti? Kalau
sudah ok dan mantab dengan masalah penelitian, kita lanjutkan ke seri artikel
berikutnya. Intinya konsep seri tulisan tentang penelitian ini memberi opini
bahwa penelitian dan tugas akhir itu hal yang mudah, tidak bikin takut, apalagi
bikin stress, kita tinggal jalankan saja sesuai dengan tahapan penelitian.
Nikmati permasalahan yang muncul, tekuni solusi dan eksperimen yang kita
rencanakan, dan jreng jreng jreng …. Insya Allah tugas akhir kita akan selesai
sesuai dengan waktu yang ditetapkan, tanpa nyontek, tanpa membeli dari penjual
skripsi dan tanpa kutukan dosa dari yang Diatas
sumber
1. Ronny Kountur, Metode Penelitan, Penerbit PPM, 2007
2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana
Prenada Media Group, 2005
3. Ranjit Kumar, Research Methodology: A Step-by-Step Guide
for Beginners, Melbourne: Addison Wesley Longman, 1996
4. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Agustus
2003
5. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006
6. http://romisatriawahono.net
7. http://skripsi-konsultasi.blogspot.com